Sumber:-
Apakah Anda sudah menanam microgreen? Bibit apa yang Anda pilih? Apakah Anda sudah memasuki tahap memanen? Diolah menjadi apa sajakah hasil panen microgreen Anda? Apakah Anda mencoba salah satu resep kami ketika mengolah hasil panen microgreen Anda? Kami akan terus merilis resep-resep olahan microgreen sebagai inspirasi bagi Anda.
Lalu, setelah memanennya, apa yang Anda lakukan berikutnya terhadap tanah media menanamnya? Apakah Anda membuangnya ke tanah di pekarangan?
Sebetulnya tidak salah “membuang” tanah yang pernah menjadi media tanam microgreen ke habitat baru, karena dapat memberi manfaat untuk tumbuhan lain ketika bergabung dengan tanah lain yang ada di pekarangan.
Namun, apakah Anda sudah tahu bahwa sekarang kami juga menjual bibit microgreen yang terpisah dari kit? Starter kit microgreen WeGrow (yang terdiri dari pot, tanah, bibit, dan botol semprot serta buku panduan) bisa Anda dapatkan untuk memulai menanam microgreen. Tapi, apakah tanah yang terdapat pada starter kit kami dapat digunakan ulang untuk menanam microgreen berikutnya?
Ya! Tentu saja bisa!
Mudah saja mengolah kembali tanah yang telah Anda gunakan sebagai media tanam baru bagi bibit microgreen baru Anda. Setelah dipanen, Anda dapat mengaduk tanah tersebut dengan gunting seperti pada gambar. Lalu… voila! Bisa menjadi media tanam yang baru! Ikuti langkah yang sama seperti ketika Anda pertama kali menanam bibit microgreen.
Namun, bagaimanakah tanah tersebut masih bisa digunakan sebagai media tanam, padahal sebagian besar kandungan mineral dan zat-zat hara yang penting untuk pertumbuhan microgreen sudah terpakai pada masa tanam sebelumnya? Sisa-sisa tumbuhan microgreen yang sudah Anda panen dapat membantu mempertahankan kesuburan tanah media tanam microgreen seperti sebelumnya, sehingga mempertahankan kandungan mineral dan zat-zat hara yang penting di media tanah tersebut.
WeGrow berkomitmen untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah. Sehingga kami berupaya agar produk-produk kami dapat digunakan kembali.
Untuk itu, Anda tidak usah membuangnya jika masih akan menanam kembali microgreen. Selamat bercocok tanam!
Sejak dimulainya revolusi industri, terdapat kecenderungan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seefisien mungkin. Untuk itu ditemukanlah barang-barang sekali pakai yang terbuat dari plastik. Seperti yang kita ketahui, bahan plastik ini membutuhkan waktu lama untuk terurai secara alami.
Limbah plastik kini mulai menjadi masalah besar, karena telah mencemari lingkungan, terutama laut. Sudah banyak bermunculan kasus kematian hewan laut, entah itu karena menelan atau terjerat sampah plastik yang mencemari lautan.
Bermula dari situlah, gerakan peduli lingkungan bermunculan. Salah satunya adalah prinsip pengolahan sampah 3R: Reduce (mengurangi) – Reuse (menggunakan kembali) – Recycle (mengolah). Prinsip ini berkembang lagi menjadi 5R: Refuse (menolak) – Reduce (mengurangi) – Reuse (menggunakan kembali) – Recycle (mengolah) – Rot (membusukkan). 5R ini kemudian menghasilkan filosofi Zero Waste atau Bebas Sampah.
Zero waste adalah filosofi yang dijadikan sebagai gaya hidup demi mendorong siklus hidup sumber daya agar produk-produk dapat digunakan kembali. Zero waste juga adalah tentang menjauhi single use plastic atau plastik sekali pakai. Zero waste itu tidak hanya mengenai recycle atau mendaur ulang.
Sebisa mungkin, sebelum betul-betul dibuang, gunakan barang-barang yang dapat berkali-kali dipakai. Seperti mengurangi atau tidak lagi menggunakan kantong plastik saat berbelanja, tidak lagi menggunakan alas makan/minum berbahan sekali pakai, dan hal-hal sejenis untuk mengurangi sampah. Biasakan juga untuk mengambil porsi makan secukupnya dan habiskan. Usahakan untuk tidak membuang-buang makanan. Membuang makanan berarti menambah sampah.
Membudayakan pengurangan penggunaan barang sekali pakai memang tampak aneh pada awalnya, karena kita tidak terbiasa. Kita bisa memulainya dengan membawa wadah sendiri saat membeli makanan, misalnya bubur, rujak, atau nasi goreng. Jika sudah terbiasa, bisa mulai dibiasakan membawa wadah-wadah sendiri untuk berbelanja bahan makanan di pasar, seperti kantong serba guna dan wadah-wadah kedap udara.
Meski tampak kecil peran kita dalam mengurangi sampah ini, jika dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan, bahkan dapat menularkan kebiasaan baik ini pada orang lain, kita telah berkontribusi dalam menjaga alam ini dari jeratan sampah.
Silakan upload (foto/video/suara) jika ada